Jumat, 25 Juni 2010
Wisata Ke Tanguban Perahu
Gunung Tangkuban Parahu adalah salah satu gunung yang terletak di jawa barat. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter.
Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah sulfur dan lava mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari.
Legenda tentang terjadinya Gunung Tangkuban parahu sangat dikenal di Jawa Barat, disebut pula sebagai asal muasal terjadinya Talaga Bandung atau dongeng Sangkuriang. Legenda ini disusun dalam bentuk sastra lisan yang didalamnya mengandung lambang-lambang yang menginformasikan pengalaman manusia purba tentang kebaikan-kejahatan, perkawinan dan kesuburan, dosa,bencana,asal muasal, nasib manusia, tingkah laku dan tujuan hidup manusia serta menjadi alat pendidikan moral bagi masyarakat pendukung kebudayaan tersebut.
Gunung Tangkuban Perahu juga merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau jawa. Beberapa kali gunung ini tercatat pernah meletus, mengeluarka isi perutnya sehingga menghasilkan sembilan kawah yang tersebar di berbagai tempat di puncak gunung tersebut. Kawah Ratu merupakan kawah terbesar di lokasi ini, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah ratu dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 25 menit menempuh jarak sekitar +/- 1500 meter dari pos pengamat, mengitari tepi Kawah Ratu, berlawanan arah jarum jam.
Kawah Upas memiliki dasar kawah yang dangkal dan datar, dengan pepohonan liar tampak banyak tumbuh di salah satu sisi dasar kawah. Mungkin dikarenakan dangkal dan tidak terlalu luas, disamping juga harus ditempuh dengan jalan kaki terlebih dahulu, (berbeda dengan Kawah Ratu dimana mobil pribadi bisa parkir tepat di bibir kawah), Kawah upas jarang dikunjungi wisatawan. Pemandangan yang disajikan pada Kawah Upas ini cenderung “biasa-biasa” saja, namun dimungkinkan untuk menikmati pemandangan Kawah Ratu dari sisi yang berbeda, mengingat bibir Kawah Ratu dan Kawah Upas menyatu dalam bentuk satu jalur pendakian, dengan Kawah Ratu pada sisi kiri dan Kawah Upas pada sisi kanan.
Beberapa kawah diantaranya menunjukan tanda-tanda keaktifannya berupa keluarnya asap belerang dan munculnya sumber-sumber air panas di kaki gunung, diantaranya di kawasan Ciater, Subang.
Keberadaan gunung Tangkuban Perahu serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya, menguatkan teori keberadaan sebuah telaga (kawah) besar yang kini merupakan kawasan Bandung.
Para ahli geologi menyakini, kawasan dataran tinggi Bandung yang kurang lebih 709 m diatas permukaan laut merupakan sisa dari letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif.
Pesona gunung icon Jawa Barat ini sungguh menakjubkan. Saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, tidak hanya itu, keindahan dasar kawah pun dapat nikmati.
Maha Cipta sang Kuasa inilah yang menjadikan Gunung Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung…
SELAMAT BERKUNJUNG KE TANGKUBAN PERAHU..
untuk berwisata anda bisa menggunakan jasa kami hubungi
PT. EVA BAYDACHOTUN Tours And Travel
Jl. Wastukencana No 5z Bnadung
telp : 022- 4211145/ Hp : 081220581859
Sumber :
http://evabaydachotun.wordpress.com/2009/10/05/tangkuban-perahu/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar